IPOL.ID – Kericuhan terjadi di Terminal Lintasan Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/10) siang. Kericuhan berupa adu mulut itu terjadi diantara pengurus bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan sopir Jaklingko di terminal tersebut.
Kericuhan adu mulut itu terjadi saat sejumlah mobil Jaklingko rute Lebak Bulus-Blok M masuk ke Terminal Lebak Bulus secara beriringan. Para pengurus bus AKAP yang melihat adanya mobil itu tak terima hingga mengeluarkan kata-kata makian pada sopir Jaklingko.
Bahkan, sekitar lebih dari 7 mobil Jaklingko sempat dihadang hingga membuat petugas terminal dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI kewalahan ketika mencoba menenangkan keributan adu mulut tersebut.
Adu mulut tidak terhindarkan diantara pengurus bus AKAP dengan petugas Terminal Lintasan Lebak Bulus tersebut.
Petugas Terminal sampai dibentak-bentak dan ditunjuk-tunjuk hingga membuat situasi menjadi semakin panas. Tak mau terjadi hal tak diinginkan, para sopir Jaklingko akhirnya memilih mundur dan mencari jalur lain, sedangkan para pengurus bus AKAP diajak petugas terminal ke area tunggu penumpang untuk dimediasi.
Sementara, Kepala Terminal Lintasan Lebak Bulus, Iman Syafril menjelaskan, keributan terjadi lantaran adanya miss komunikasi diantara kedua belah pihak.
Satu sisi pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para pengurus bus AKAP akan ada pengukuran kilometer dan pelafalan lintasan dari Jaklingko.
Ditambahkannya, informasi itu disampaikan agar pengurus PO bus AKAP memahami jika ada mobil Jaklingko yang melintas di area terminal Lebak Bulus. Namun di lapangan mobil Jaklingko bukan hanya melintas, tapi masuk secara beriringan ke Terminal Lebak Bulus hingga menimbulkan perdebatan.
“Jadi tadi kan pagi-pagi dari pengurusnya sudah ngobrol sama saya, rembuk ada rencana mau ada pengukuran kilometer, sama pelafalan rute pramudia driver. Tadi pagi disepakati hanya melintas saja, tahu-tahu masuk,” ujar Iman pada wartawan, Kamis (12/10).
Dia menerangkan, pengurus PO Bus AKAP tak terima jika mobil Jaklingko masuk ke terminal lantaran lahan terminal yang terbatas. Mereka menilai mobil Jaklingko tersebut bakal mengetem di Terminal Lintasam Lebak Bulus meski sejatinya mobil itu masuk ke terminal hanya untuk melintas saja.
“Hanya untuk melintas saja sebagaimana disepakati tadi sama pengurusnya, mungkin ada miss komunikasi tadi, ke bawahnya disangkanya kumpul di sini (Terminal Lebak Bulus). Sudah datang langsung jalan mobil Jaklingkonya, masuk ke terminal enggak sampai berhenti, apalagi sampai turun sopirnya,” ungkapnya.
Iman menambahkan, guna menghindari hal tak diinginkan, pihaknya langsung meminta sopir mobil Jaklingko untuk mundur dan ke luar dari terminal. Para pengurus PO bus AKAP dilakukan mediasi oleh pihaknya agar tak kembali berulang.
“Tadi sudah mediasi, baik dari pihak terminal maupun dari pihak Jaklingko. Itu operatornya Budi Luhur, dia paham dan mengerti, ya udah sekarang lagi cari tempat untuk pengendapannya. Jadi semuanya sudah dalam kondisi aman,” tutup Iman. (Joesvicar Iqbal)