Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, tingkat literasi keuangan yang merupakan indeks level pengetahuan keuangan masyarakat di Jawa Tengah tercatat sebesar 51,69 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan atau ketersediaan akses keuangan tercatat lebih tinggi sebesar 85,97 persen.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Soemarjono, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra dan perwakilan dari Industri Jasa Keuangan (IJK) Jawa Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, menyampaikan pelaksanaan kegiatan BIK ini diharapkan juga dapat meningkatkan akses keuangan terhadap permodalan UMKM di Jawa Tengah.
“Harapan utama kami tentu saja dengan peningkatan inklusi keuangan di Jawa Tengah, masyarakat dapat mengakses permodalan sehingga usaha dan UMKM bisa maju dan ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat,” kata Sumarno.