IPOL.ID – Angin kencang yang menerjang wilayah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (7/10), menimbulkan dampak kerusakan pada sejumlah unit rumah warga. Pascabencana, warga setempat masih melakukan perbaikan rumah yang mengalami kerusakan, Senin (9/10).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menerangkan, dalam perkembangan informasi pada Minggu (8/10) sekitar pukul 10.47 WIB-Senin (9/10), warga Desa Lembuh Sawah masih disibukkan dengan perbaikan rumah rusak ringan.
Demikian juga, warga Gunungguruh yang juga melakukan perbaikan rumah mereka. Informasi tersebut berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
“Perbaikan rumah warga lebih pada atap rumah yang rusak akibat terpaan angin dan pohon tumbang yang ada di sekitar rumah,” terang Abdul Muhari, Senin (9/10).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.30 waktu setempat itu menerjang beberapa desa di empat kecamatan. Tercatat sebanyak 30 Kepala Keluarga (KK) atau 94 jiwa terdampak kejadian. Meski sejumlah unit rumah warga mengalami kerusakan, BPBD melaporkan tidak ada warga yang mengungsi.
Peristiwa angin kencang itu berdampak pada rumah warga rusak sedang 21 unit, rusak ringan 17 dan fasilitas umum 3 unit.
Desa-desa terdampak yaitu Desa Cibolang, Mangkalaya dan Cibanteng di Kecamatan Gunungguruh, Desa Bojongasih di Parakansalak, Desa Lembursawah di Cicantayan, serta Desa Nagrak Utara di Nagrak.
Sementara, pohon tumbang yang menimpa aset warga, berupa kandang hewan ternak, belum dievakuasi karena situasi tidak memungkinkan. BPBD tidak merinci kondisi yang dihadapi di lapangan.
Sedangkan di Desa Nagrak Utara, pohon-pohon tumbang telah berhasil diangkut. Di sisi lain, petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik yang padam akibat fenomena angin kencang tersebut. (Joesvicar Iqbal)