Lanjutnya, akan lebih penting lagi, jika kegiatan ini telah menjadi simbolis untuk dapat diteruskan, utamanya bagaimana pendidikan mereka diperhatikan.
Karena pendidikan adalah masa depan mereka. Jangan sampai karena miskin, tidak bisa sekolah, tidak bisa berpesantren misalnya. Maka, di sini penting bagaimana jihad saat dalam mengurangi kebodohan, jihad mengurangi kemiskinan.
“Karena itu yang dilakukan Pak Gubernur luar biasa. Dan perlu dilestarikan dalam bentuk simbolis tapi lebih baik kalau diteruskan dalam bentuk pembinaan dan edukasi pada mereka selanjutnya. Karena jangan sampai tidak punya masa depan,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien dan Pondok Pesantren Assa’diyah Kediri ini.
Adapun, Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, tasyakuran ini adalah bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.
“Kami mengadakan tasyakuran. Santunan anak-anak yatim piatu, taukziah dan doa yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Kita lakukan semua karena Allah. Sekaligus bahan pengingat buat kita di Sulsel,” sebutnya.