Abu terbang mengandung aluminium dan besi sebagai sumber kation polivalen yang dapat mengikat asam fenolat di lahan gambut sehingga tidak meracuni tanaman dan mengurangi kebutuhan bahan amelioran lainnya.
Abu Terbang Bisa Sokong Produksi Bawang Merah, Begini Penjelasan Pakar
“Fly ash membantu merestorasi keseimbangan lingkungan dan mengubah lahan yang sebelumnya dianggap sulit menjadi aset berharga dalam pertanian berkelanjutan,” ujar Araz yang juga Ketua Kelompok Riset Inovasi Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, Pengelolaan Lahan Hortikultura, dan Perkebunan Spesifik Lokasi BRIN tersebut.
Periset hortikultura dan perkebunan BRIN Ismon menjelaskan riset itu juga mencari terobosan dan penciptaan varietas yang cocok untuk dikembangkan di lahan gambut dan lahan kering dataran tinggi.
“Calon varietas Lenggogeni diuji keunggulannya dengan membandingkan dengan varietas unggul yang sudah dilepas untuk pada kedua tipologi lahan,” katanya.
Keberadaan varietas yang unggul dilengkapi dengan sistem pengelolaan lahan yang tepat menjamin keberlanjutan sistem produksi bawang merah di lahan gambut dan lahan kering dataran tinggi.
Optimalisasi pemanfaatan abu terbang, seperti dilansir brin.go.id berpotensi mengurangi jejak lingkungan dari limbah industri sekaligus menciptakan lahan pertanian yang lebih produktif dan ramah lingkungan.
Pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan abu terbang untuk budi daya bawang merah di lahan gambut dan dataran tinggi, ujarnya, bukan hanya tentang hasil panen yang melimpah akan tetapi juga tentang membentuk kembali hubungan antara manusia dan tanah. (tim)