IPOL.ID – Kementerian Pendidikan Palesrina menyerukan moratorium segera terhadap upaya Israel yang terus menerus membatasi warga Palestina atas hak-hak dasar dan kebebasannya.
Sudah lebih dari 24 hari serangan udara Zionis Israel terus-menerus terhadap apartemen, sekolah, dan rumah sakit. Akibatnya, pria dan wanita Palestina, anak laki-laki dan perempuan serta orang tua, banyak yang meregang nyawa.
“Operasi militer Israel dengan serangan biadabnya telah merugikan, membunuh, dan melukai pelajar, tenaga kependidikan, sekolah, bahkan Universitas Palestina. Menurut angka awal, pemboman besar-besaran dan peluru menewaskan 2.000 siswa, 3.500 anak-anak, dan 100 guru sekolah. Selain menghancurkan dan merusak lebih dari 200 sekolah. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya agresi, dan pencarian terus dilakukan di antara puing-puing,” kata Kementerian dalam sebuah pernyataan, melansir Wafa, Rabu (1/11).
“Akibatnya, lebih dari 600.000 siswa tidak dan tidak akan bisa bersekolah dan mengejar hak dasar mereka atas pendidikan. Tidak hanya itu, para siswa ini akan menderita kecemasan dan stres yang berkepanjangan, sehingga mempengaruhi keadaan emosi dan kesejahteraan mereka dalam jangka panjang,” katanya lagi.