“Pastikan penyesuaian masih terjangkau bagi pelanggan. Jika (pedagang Warteg) merasa perlu menaikkan harga makanan komunikasikan hal ini dengan pelanggan secara jujur,” tutur dia.
Mukroni menambahkan, hingga kini para pedagang Warteg masih berupaya melakukan sejumlah langkah untuk menyiasati kenaikan harga cabai sehingga tak perlu menaikkan harga menu.
Di antaranya menjajakan olahan menu makan yang tidak banyak memerlukan jumlah cabai saat produksi, dan mencari alternatif lain untuk menggantikan rasa pedas dari cabai.
“Alternatif yang dapat menggantikan rasa pedas dari cabe misalnya, lada, jahe, atau bumbu-bumbu lain yang dapat memberikan rasa dan aroma yang lezat pada makanan,” tukas dia.
Sementara itu, salah satu pembeli Ibu rumah tangga yakni Siti, 38, warga Jakarta Timur juga mengeluhkan adanya kenaikan harga cabai pada Minggu ini. Lantaran harga cabai sudah hampir sama dengan harga daging segar.
“Ini gimana pemerintah ini, harga cabai naik lagi, sudah hampir sama seperti harga daging saja. Kami sih rakyat kecil inginnya harga stabil, apa-apa ya jangan pada naek gitu loh, tadinya mau beli daging, jadi urung, beli cabai dulu jadinya,” tutup Siti. (Joesvicar Iqbal)