“Bagian atas awan ini terdiri dari awan es yang menyebar secara horizontal dalam bentuk landasan atau anvil. Awan ini berpotensi menghadirkan hujan ekstrem karena di dalamnya terkandung es, angin kencang, hujan lebat, dan petir,” lanjutnya.
Kemudian pada malam hari masih bisa diketahui akan hujan atau tidak dengan melihat bulan. Jika masih bisa melihat cahaya bulan secara penuh, berarti awan yang ada hanya awan-awan tinggi.
“Sedangkan jika bulan tertutup oleh banyak awan sehingga tidak bisa terlihat, itu menandakan bahwa terdapat banyak awan-awan rendah yang berpotensi menimbulkan hujan,” pungkasnya.
Lebih lanjut Erma menerangkan, cuaca ekstrem adalah terjadinya suatu nilai unsur cuaca seperti suhu, angin, hujan, dan sebagainya, yang sangat tinggi atau sangat rendah, melebihi ambang batas tertentu.
“Skala cuaca ekstrem dikenali melalui sifat, yaitu tidak biasa atau tidak normal, dampak yaitu besar, luas atau parah. Frekuensi seperti sangat jarang terjadi, skala yang meliputi ruang meso hingga sinoptik atau waktu yang meliputi jam hingga mingguan, dan bentuk seperti bow echo, squall line, dan mesoscale convective complex,” urainya.