Khofifah memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap LPEI yang telah berkontribusi dalam memberikan pendampingan ekspor yang mendorong para pelaku Desa Devisa LPEI semakin percaya diri produk mereka semakin diterima dunia.
“Kerja sama yang terjalin antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan LPEI telah melahirkan 149 Desa Devisa, menjadikan provinsi Jawa Timur sebagai penghasil Desa Devisa terbanyak di Indonesia. Kita juga mendapatkan banyak testimoni dari pelaku UKM program Desa Devisa yang berkesimpulan ekspor itu mudah. Semangat, ketelatenan, ketekunan kita yang luar biasa sehingga sampailah kita mendapat testimoni yang baik dari pelaku UKM,” kata Khofifah.
Khofifah bercerita, Desa Devisa LPEI tidak hanya mendorong ekspor namun juga berupaya untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal Jawa Timur. Salah satunya adalah Desa Devisa Batik Gedog di Tuban, yang diketahui sebagai batik paling tua di Indonesia yang ditemukan sebelum zaman Majapahit.
Kapas coklat, salah satu bahan yang digunakan untuk membuat batik Gedog merupakan tanaman yang tidak banyak ditemukan di dunia dan dipanen setiap tiga bulan. “Pembatik Gedog juga memiliki imajinasi yang luar biasa yang dituangkan ke dalam lukisan batiknya. Hal ini menjadi daya tarik wisatawan serta menjadi perekat bagi bangsa kita melalui kearifan lokal,” katanya.