Hanya saja, hampir semua laga digelar di kandang. Indonesia hanya sekali main tandang yakni pada leg kedua lawan Brunei Darussalam. Ini bukan laga tandang yang memberi tekanan bagi Indonesia.
Atmosfer laga tandang lama tak dirasakan pemain Indonesia dan Irak memberi tekanan yang luar biasa. Indonesia harus bermain di bawah sorot 65 ribu pasang mata fans lawan, sesuatu yang tidak bisa terjadi.
Entah karena mental tandang atau kondisi fisik, ada beberapa pemain Indonesia yang tak tampil optimal. Salah satunya Asnawi Mangkualam.
Biasanya, Asnawi bermain sangat kuat di sisi kanan. Namun, dia cukup sering kalah duel. Asnawi mungkin tidak dalam kondisi fisik terbaik karena perjalanan dan jadwal padatnya.
Selain itu, ada Marc Klok dan Ricky Kambuaya yang juga kurang optimal. Mereka kesulitan mengendalikan lini tengah.
Indonesia meninggalkan Stadion Basra Sport City dengan tangan hampa. Indonesia sudah berjuang maksimal, walau secara hasil mengecewakan.
Indonesia tak punya banyak waktu untuk meratapi hasil minor lawan Irak. Shin Tae-yong dan pasukannya harus segera mengalihkan fokus pada matchday kedua lawan Filipina di Rizal Memorial Stadium.