IPOL.ID – Guna memulihkan dampak psikologis atas meninggalnya CHR, 16, di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur. Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) memberikan pendampingan psikologis kepada anggota keluarga.
Ketua Umum Apsifor, Nathanael E. J. Sumampouw mengatakan, pendampingan tersebut diberikan untuk memulihkan dampak psikologis akibat meninggalnya CHR pada Minggu (24/9).
Langkah itu atas kesepakatan Apsifor bersama Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus CHR, dan pihak Satuan Polisi Militer (Satpom ) TNI Angkatan Udara (AU).
“Kami terus melakukan pendampingan kepada keluarga, orangtua. Terutama Ibu dan adik kandung. Pendampingan psikologis yang dibutuhkan,” tutur Nathanael pada awak media, Kamis (23/11).
Apsifor yang terlibat dalam penyelidikan mengungkap kasus menyatakan meninggalnya CHR berdampak besar bagi pihak keluarga sehingga mengajak masyarakat berempati dalam kasusnya.
Diharapkannya, dengan pendampingan dilakukan Apsifor dan dukungan masyarakat dapat memulihkan dampak psikologis dialami pihak keluarga akibat meninggalnya CHR.
“Kehilangan seorang anak dalam keluarga merupakan suatu peristiwa yang sangat sulit, peristiwa sangat besar. Oleh sebab itu perlu dukungan penguatan psikologis,” kata Nathanael.
Komandan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, Letkol Pom Tamrin menjelaskan, pihaknya mengapresiasi hasil penyelidikan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dalam kasus CHR.
Bahwa tidak ditemukan adanya tindak pidana dalam kasus CHR, sehingga penyelidikan kasus dilakukan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dinyatakan dihentikan.
Dalam hal pendampingan psikologis untuk keluarga CHR, Satpom TNI AU menyatakan akan membantu tim Apsifor untuk memberikan pendampingan psikologis terhadap pihak keluarga.
“Satpom Halim akan menjembatani pendampingan dari tim Apsifor kepada keluarga korban. Karena kebetulan keluarga korban tinggal di Lanud Halim Perdanakusuma,” tukas Tamrin. (Joesvicar Iqbal)