“Indonesia mengelola APBN secara hati-hati/prudent dan responsive serta akuntabel dan tetap sehat/kredibel. Banyak negara tidak mampu menjaga fiskal/APBN dengan baik, sehingga memicu krisis keuangan dan ekonomi yang mengancam stabilitas sosial politik,” tegasnya.
Menkeu melanjutkan, dalam mengatasi ancaman perubahan iklim, kebijakan fiskal juga sangat penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau termasuk transisi energi.
“Indonesia menjadi ketua Koalisi Menteri Keuangan Dunia untuk Climate Action,” jelas sang Bendahara Negara.
Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa sangat antusias menyampaikan berbagai pertanyaan. Antara lain tentang pembangunan sektor pertanian, inklusi keuangan, krisis keuangan yang meliputi dinamika global dan tantangan pengelolaan utang dan kondisi suku bunga tinggi (higher for longer).
“Ada juga pertanyaan personal /nasihat menyangkut karier dan mengejar cita-cita, hingga bagaimana menjadi generasi yang bermanfaat dan memberi impact positive bagi masyarakat,” tulis Sri Mulyani.