“Meski sejujurnya Saya kurang setuju PON digelar di daerah (luar Jakarta) karena hanya menjadi ajang korupsi bagi pejabat di daerah. Selain itu sarana dan prasarana olahraga yang dibangun dengan biaya ratusan miliar pasca PON, kadang tidak terurus sehingga terbengkalai,”tambah Oegroseno yang menjadi caleg DPR RI Dapil 1 Sumut dari Partai Nasdem itu.
Lulusan Akpol 1978 itu juga menyebutkan bahwa olahraga sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan nasional masih belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kita.
Olahraga belum menjadi sektor unggulan dan lebih parahnya masih banyak yang memposisikan olahraga sebagai beban.
Padahal olahraga selain sebagai alat pemersatu bangsa juga media mempernalkan suatu bangsa di luar negeri.
Dan menurut Oegroseno, hanya ada dua momen penting yang membuat olahraga melahirkan kebanggaan di mana lagu kebangsaan Indonesia Raya
dikumandangkan dan bendera merah putih dikibarkan yakni ketika Kepala Negara (Presiden) berkunjung ke luar negeri dan atlet kita meraih medali emas di forum olahraga internasional seperti Olimpiade.
Apa yang dikatakan Oegroseno memang bukan mengada-ada. Fakta membuktikan bahwa dalam kampanye caleg baik DPR RI hingga DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, masalah olahraga nyaris tak pernah disinggung.