Sementara yang menilai sebaliknya, ada 39,2 persen. Kendati demikian, menurut Burhanuddin, terjadi penurunan jika dibandingkan temuan Oktober.
“Pada rentang 16-20 Oktober, terdapat 47,9 persen yang merasa khawatir soal politik dinasi. Pada awal November, terjadi sedikit penurunan menjadi 39,2 persen,” ungkap Burhanuddin.
Sebaliknya, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan.
Survei Indikator menunjukkan mayoritas publik tidak mengkhawatirkan politik dinasti sebagai dampak putusan kontroversial MK. (bam)