IPOL.ID – Uni Eropa (EU) pada Minggu (13/11) menuding Hamas menggunakan “rumah sakit dan warga sipil sebagai perisai manusia” di Gaza. Namun, mereka juga mendesak Israel untuk menunjukkan penahanan diri maksimum untuk melindungi warga sipil.
Rumah sakit di bagian utara daerah kantong Palestina itu diblokade oleh pasukan Israel dan hampir tidak dapat merawat mereka yang berada di dalamnya, menurut staf medis.
Rumah sakit terbesar dan kedua terbesar di Gaza, Al Shifa dan Al-Quds, mengatakan bahwa mereka menangguhkan operasi.
Israel mengatakan Hamas telah menempatkan pusat komando di bawah dan di dekat rumah sakit dan mereka perlu mendapatkannya untuk membebaskan sekitar 200 sandera yang diambil oleh para militan di Israel dalam sebuah serangan lebih dari sebulan yang lalu. Hamas membantah menggunakan rumah sakit dengan cara ini.
“Uni Eropa mengutuk penggunaan rumah sakit dan warga sipil sebagai perisai manusia oleh Hamas,” ujar kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama blok beranggotakan 27 negara tersebut, dilansir Reuters.
“Warga sipil harus diizinkan untuk meninggalkan zona tempur.”
Pada saat yang sama, ia mendesak Israel untuk menahan diri secara maksimal, dan menekankan kewajiban di bawah hukum humaniter internasional untuk melindungi rumah sakit, pasokan medis, dan warga sipil di dalam rumah sakit.
“Permusuhan ini sangat berdampak pada rumah sakit dan menimbulkan korban jiwa yang mengerikan bagi warga sipil dan staf medis,” Borrell memperingatkan.
“Rumah sakit harus segera dipasok dengan pasokan medis yang paling mendesak, dan pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak harus dievakuasi dengan aman,” tambahnya.
“Dalam konteks ini, kami mendesak Israel untuk menahan diri secara maksimal untuk memastikan perlindungan warga sipil.” (far)
Uni Eropa Tuding Hamas Jadikan Rumah Sakit dan Warga Sipil sebagai Tameng Manusia
