IPOL.ID – Viral di media sosial (medsos) seorang pengendara sepeda motor di Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi korban penganiayaan dilakukan pelaku mengaku anggota aparat menggunakan senjata api.
Berdasarkan rekaman video viral dan narasi beredar di media sosial disebutkan korban pengendara motor dianiaya saat hendak melerai perkelahian di tepi Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang. Namun dia justru dianiaya oleh pelaku.
Meski sejumlah pengendara sempat berupaya melerai perkelahian tapi pelaku tampak tetap tak dapat menahan emosi, bahkan menantang korban untuk melapor kepada pihak kepolisian.
“Panggil polisi, panggil. Panggil saja. Dia duluan memukul saya pak. Panggil polisi, panggil polisi saya tunggu,” ucap pelaku pengendara motor sebagaimana dalam video beredar di media sosial, Selasa (7/11).
Warga sekitar, Tomo, 45, mengatakan, penganiayaan sebagaimana dalam video terjadi pada Senin (6/11) sekitar pukul 08.00 WIB saat korban dan pelaku melaju dari arah Cawang ke Pulogadung.
“Tiba-tiba langsung ditutuk (dipukul) kepalanya pakai senjata api sampai korbannya itu berdarah. Dia yang getok mengaku anggota (aparat) juga,” ungkap Tomo di Kramat Jati, Selasa (7/11).
Karena arogannya pelaku membawa senjata api semena-mena hingga mengaku sebagai aparat. Sehingga pengendara di sekitar lokasi kejadian tidak dapat berbuat banyak selain menolong korban agar tidak terus dianiaya.
Saat pelaku meninggalkan lokasi pun pengendara lainnya tidak berani mencegahnya, sehingga warga tidak mengetahui pasti identitas pelaku penganiayaan tersebut.
“Kalaupun dia anggota jangan sampai mengeluarkan senjata ya. Apalagi sampai buat mukul warga biasa (sipil). Harusnya yang bawa senjata api itu orangnya enggak gampang emosi, arogan juga tingkah lakunya tidak patut dicontoh,” ujar warga sekitar menyayangkan hal itu.
Terlebih saat kejadian pelaku justru menantang korban untuk melaporkan ulah penganiayaan dilakukan kepada polisi seakan tidak takut dengan proses hukum yang berlaku. Seolah-olah pelaku memiliki rasa superioritas.
Tomo menjelaskan, akibat kejadian warga yang beraktivitas di kawasan Jalan Mayjen Sutoyo kini resah dan berharap pelaku dapat diproses hukum sesuai ketentuan atas ulah dilakukannya.
“Ya mudah-mudahan enggak ada kasus kayak begitu. Kita warga kecil, sipil biasa kan takut juga kalau melihat orang bawa senjata api terus main pukul begitu. Harapannya ya ada ganjarannya,” tuturnya.
Awak media sudah berupaya mengonfirmasi penanganan kasus kepada Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata dan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Gunarto.
Namun hingga berita ditulis kedua pejabat utama di jajaran Polres Metro Jakarta Timur tersebut urung merespon terkait penanganan kasus penganiayaan menggunakan senjata api itu.
Sementara, Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka menegaskan, pihaknya belum dapat memberi keterangan lebih lanjut karena masih mengecek informasi terkait penganiayaan yang terjadi.
“Akan dicek terlebih dahulu,” tegas Rusit.
Sementara itu, dikonfirmasi ipol.id, Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono belum dapat menjawab terkait kasus dugaan penganiayaan pelaku diduga oknum anggota BNN terhadap korban. (Joesvicar Iqbal)