Budaya dan Arsitektur
Selain berolahraga, Semarang 10K Powered by ISOPLUS juga menghadirkan pengalaman lari yang berbeda dari kompetisi sejenis lainnya. Rute lari dipilih yang mewakili akulturasi budaya, napak tilas sejarah hingga kemegahan arsitektur khas Kota Semarang. Tak hanya itu, para peserta juga mendapat suguhan atraksi budaya khas Jawa Tengah yang hadir di sejumlah titik sepanjang rute lomba.
Sejumlah tempat bersejarah dan arsitektur khas Kota Semarang yang dilewati peserta antara lain Lawang Sewu, Tugu Muda, Simpang Lima, Gereja Gedangan St Yusuf (Gereja Bata Merah), Kota Lama Semarang, Jembatan Mberok, Kantor Pos Indonesia, dan Gereja Blenduk. Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu menyebutkan, Kota Semarang telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati oleh warga lokal hingga turis mancanegara karena daya tarik wisata dan kualitas infrastrukturnya yang semakin beragam dan kondusif.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, jika pada penyelenggaraan Semarang 10K Powered by Isoplus tahun lalu mengajak para pelari, komunitas, hingga masyarakat untuk kembali menikmati Kota Semarang pasca pandemi, melalui event tahun ini ingin mengajak para pelari untuk menumbuhkan rasa semangat, kompetitif, dan menemukan kemampuan terbaik mereka guna menuju kemenangan di Semarang 10K Powered by Isoplus lewat “Step Up Your Limit”.