IPOL.ID- Pemilihan umum (Pemilu) menjadi momen penting dalam sebuah negara demokratis di mana warga negara berhak memilih wakil mereka.
Dalam proses ini, keberhasilan seorang calon legislatif (caleg) tidak hanya ditentukan oleh kompetensi dan visi misi politiknya, tetapi juga oleh kepopuleran, kesukaan dan tentu keterpilihan oleh masyarakat.
Kebiasaan pemilih yang cenderung dipengaruhi oleh popularitas dan ketertarikan personal calon membuat personal branding menjadi kunci utama dalam meraih dukungan.
Pemilih cenderung lebih tertarik pada calon yang sudah dikenal atau memiliki kepopuleran di masyarakat. Kepopuleran ini bisa diperoleh melalui partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, pembangunan komunitas, atau melalui popularitas sebelumnya dalam berbagai bidang. Pemilih yang sudah akrab dengan nama dan wajah calon akan cenderung lebih nyaman memberikan dukungan.
Arief Munajad, CEO SuaraPemerintah.ID mengatakan “Personal branding atau citra diri bukan lagi hal opsional tetapi sebuah keharusan untuk para calon anggota legislatif dalam persaingan menuju Senayan, karena tingkat kepopuleran dan citra yang baik seorang calon legislatif menjadi kunci bagi pemilih dalam menentukan pilihan dibalik bilik suara”.