IPOL.ID – Momentum hari Natal diharapkan bisa memperkuat prinsip Kebangsaan. Hal itu disampaikan Sekretaris DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
“Dengan prinsip kebangsaan tersebut, maka peringatan Natal ditempatkan sebagai upaya memperkuat solidaritas, toleransi, dan keberpihakan pada wong cilik,” kata Hasto di Jakarta, Senin (25/12).
Hasto mengatakan dengan menempatkan Natal sebagai ajakan karya kemanusiaan penuh pembebasan bagi mereka yang miskin, terpinggirkan, dan diperlakukan tidak adil, maka hal tersebut membuktikan bahwa agama dan pranata kehidupan sosial yang baik selalu mengajarkan hal-hal positif bagi peradaban.
Karena itulah, kata dia di bumi Indonesia ini spiritualitas keagamaan menjadi penting. Dengannya setiap pemimpin dituntut untuk mengedepankan moralitas, etika, dan perbuatan baik sebagai sumber keteladanan dari seorang pemimpin.
Hal itulah yang menjadi landasan semangat PDIP untuk terus menyuarakan kemerdekaan dalam beragama menurut kepercayaan masing-masing.
“PDI Perjuangan sebagai the guardian of diversity dengan ideologi Pancasila menempatkan setiap warga negara setara. Kemerdekaan untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya dijamin oleh negara,” ujarnya.(Sofian)