Lebih jauh, Ardian menjelaskan, namun dalam keadaan sekarang ketiga pasangan memerlukan tambahan suara, sehingga ini masih yang perlu digerakkan.
Menarik, misalnya ketika mau turun, Partai Golkar lebih dulu bekerja mengeluarkan rekomendasi terhadap sejumlah kepala daerah-nya. Sehingga dilakukan oleh orang yang pas yang bisa menimbulkan efek luar biasa untuk menambah suara.
“Contoh, di Jawa Barat, Prabowo-Gibran kemudian ketua TKD-nya adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Terlihat bisa menaikkan elektabilitas yang ada, bukan hanya untuk menghindari blunder-blunder tetapi bagaimana masuk ke masyarakat agar lebih dapat mengenal pribadi dan gagasannya,” ungkap Ardian Sopa.
Nah, jika Prabowo-Gibran bisa meraih menambah angka 7,2 persen berarti Pilpres 2024 akan menjadi satu putaran, jika tidak maka akan terjadi dua putaran. Ganjar dan Anies bersaing ketat.
Angka 7,2 persen itu bisa diraih Prabowo melalui swing voters untuk menentukan pilihan itu, kedua, pemilih Joko Widodo (Jokowi) masih tersebar, ketiga, secara teritori misalnya unggul di pemilih perempuan, tinggal meningkatkan pemilih laki-laki.