Kemudian keempat, melihat sisi teritori memfokuskan di Daerah Jawa Barat sebagai wilayah yang populasinya terbesar. Hal itu memungkinkan juga untuk menambah suara. Namun tantangannya melihat sisi tingkat partisipasi, turun ke lapangan, belum di Jawa Tengah, memanfaatkan Gibran-nya.
“Berbicara konteks lokal katakan Jawa Barat, satu orang yang power full menjadi ketua daerah itu positif, satu sisi lainnya turun ke masyarakat, Golkar terdepan untuk itu, rekomendasi itu tadi bekerja lebih awal, ini tradisi yang bagus, kepentingan buat pemimpin daerah kan nantinya menjadi eksekutif juga di daerahnya itu,” jelasnya.
Selanjutnya, rencana 5 kali debat nantinya akan menjadi titik perhatian publik dan masyarakat luas. Ajang menguji, visi, misi wawasan, kepribadian ke depan. Ada yang menyatakan debat berpengaruh, ada juga yang menyatakan tidak berpengaruh.
“Jadi masing-masing kandidat harus bersiap, memiliki performa full agar tidak blunder salah dalam menjawab. Karena itu bisa dijadikan oleh lawan politik untuk menggoreng isu-isu yang ada. Tapi apapun yang terjadi tidak merubah pilihan yang ada,” tutup Ardian. (Joesvicar Iqbal/msb)