Sementara itu, pada laga sebelumnya Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia menang tipis atas TNI AL dengan skor 3-2 (25-23, 25-19, 12-25, 25-27, 15-13).
Petrokimia seharusnya tak perlu main lima set, jika pada set keempat bisa tenang dalam menyelesaikan laga. “Anak-anak tidak sabar, ingin cepat selesai,” tukas Pedro Lilipaly kepada wartawan usai laga.
Karena ingin cepat menyelesaikan pertandingan akhirnya set keempat menjadi bumerang bagi anak-anak Petrokimia ketika kedudukan sebelumnya 2-1 untuk Petrokimia.
“Saat kedudukan 2-2, saya instruksikan anak-anak harus bagus di dalam pertahanan. Dan begitu juga set ke 5. Dan ternyata berhasil,” tambahnya.
Hal yang sama dikatakan kapten tim Petrokimia, Khalisa. Menurutnya, anak-anak ingin cepat selesai. “Mungkin pengen cepet selesai,” kata Khalisa.
Sementara pelatih TNI AL, M. Anshori mengatakan kalau anak asuhnya itu masih terbayang kekalahan atas TNI AU. “Seharusnya kita bisa menang waktu lawan TNI AU. Tapi akhirnya kalah dan begitu pula lawan Petrokimia.