IPOL.ID – Penggunaan singkatan dalam debat capres dan cawapres mendapatkan sorotan tajam. Hal itu menilik pada insiden debat cawapres putaran kedua yang membuat cawapres nomor urut 2, Muhaimin Iskandar kebingungan dalam menjawab karena tidak mengetahui dari pertanyaan singkatan yang diajukan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming.
Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan menghormati hasil evaluasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pengguna singkatan dan kata asing dalam debat Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
“Ya kita pasti akan ikut semua yang diatur ya. Kalau sudah diatur, kami akan konsekuen,” kata Arif, Jumat (29/12).
Menurut dia, penggunaan istilah asing dan singkatan saat debat kedua Pilpres 2024 pada Jumat (22/12), merupakan strategi yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut menurut Arief, dilakukan karena tidak ada regulasi dari KPU yang mengatur penggunaan istilah asing dan singkatan dalam debat.
“Kalau sebelumnya kan belum diatur jadi itu bagian dari strategi ya, kalau sudah diatur ya kita ikuti,” kata dia.
Anggota KPU RI August Mellaz sebelumnya mengemukakan bahwa institusinya akan mengoptimalkan peran moderator pada debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1).
“Ada satu preseden yang belum dijangkau KPU, seperti sebuah singkatan yang membingungkan salah satu calon wakil presiden. Karenanya, KPU akan mengoptimalkan peran moderator agar menjalankan fungsinya,” katanya.
Tak hanya itu, KPU pun akan meminta bantuan dari liaison officer (LO) setiap pasangan calon untuk melakukan briefing atau arahan terkait itu.
“Tetapi pola pembagian peran dari moderator untuk yang pelaksanaan debat kedua kemarin, kami nilai dianggap cukup optimal,” ujar Mellaz.(Sofian)