Menurutnya, wadah dan dukungan yang diberikan LPDUK dan Kemenpora untuk mendukung perkembangan game lokal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baru (ekonomi kreatif) di Indonesia.
“Game itu sangat luas tidak semua game itu setara. Mungkin anak mahasiswa atau yang baru belajar bisa bikin game tetapi nilai valeunya berbeda. Nah kalau game yang memiliki nilai tinggi itu kalau di aplikasi Play Store ada dalam 10 daftar pertama. Dan itu dibuat dari budget 100 miliar sampai satu setengah triliun jadi itu sangat besar itu, challenge tersendiri untuk game developer di Indonesia karena saat ini akses pembiayaannya belum ada atau belum tersedia,” jelas Ivan.
Ivan mencontohkan, di luar negeri Grand Theft Auto 4 itu pembuatannya sekitar 4,5 triliun dan break even pointnya hanya sekitar 8 jam. “”Sekarang kalau bisa dilihat pendapatan grand theft auto dari satu game sekitar 120 triliun, jadi ini bisa jadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia,” tegasnya. (bam)