“Memang sebelum adanya turap selalu banjir kalau hujan deras. Tapi setelah dibangun turap harusnya kan enggak banjir lagi. Kalau masih banjir juga ya sia-sia keluar uang,” kata dia.
Warga menduga banjir tetap terjadi karena konstruksi sejumlah jembatan Kali Baru lebih rendah dibanding Jalan Raya Bogor, sehingga air tetap meluap dari sisi jembatan.
Lebih jauh, Rudy mencontohkan sejumlah titik jembatan di sepanjang Kali Baru yang konstruksinya rendah sehingga saat debit naik, aliran dan sampah justru tertahan badan jembatan.
“Jadi ini turap dibangun, ditinggikan tapi jembatan di sekitarnya enggak. Ya sama saja, air meluap lewat sisi jembatan. Mungkin juga bagian bawah turap ada yang bocor, jadi tetap banjir,” beber dia.
Akibat banjir ini, ruas Jalan Raya Bogor dari arah Ciracas menuju Kramat Jati maupun sebaliknya tersendat. Karena pengendara harus menurunkan laju kendaraan saat melintas di lokasi.
Awak media sudah berupaya mengonfirmasi penyebab banjir luapan Kali Baru di ruas Jalan Raya Bogor kepada Camat Kramat Jati, Igan Muhammad Faisal.