IPOL.ID – Setiap tahunnya Hari Bela Negara jatuh pada tanggal 19 Desember. Tanggal tersebut memiliki arti mendalam bagi bangsa Indonesia. Pada hari tersebut di tahun 1948 telah terjadi peristiwa Agresi Militer II, yang membuat terbentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. Dan karena hal tersebut Belanda tidak bisa mengambil alih Indonesia.
Pada awal Republik ini berdiri, mempertahankan kemerdekaan membutuhkan upaya yang luar biasa hebat. Indonesia diserang dari berbagai arah, tidak hanya melalui pertempuran fisik tapi juga diplomasi. Para pejuang saat itu telah mati-matian mempertahankan kemerdekaan yang sulit didapatkan. Mereka tidak hanya berjuang secara fisik tapi rela memberikan harta bahkan mengorbankan keluarga.
Sudah sepatutnya jasa veteran yang begitu besar mendapatkan apresiasi yang layak, terutama dari generasi muda sekarang ini. Oleh karena itu Yayasan Cahaya Mentari Peduli bersama Komunitas Vespa 60s Jabodetabek berkolaborasi menyelenggarakan Riding Bareng Veteran.
“Riding Bareng Veteran ini tidak hanya kegiatan simbolis memberikan apresiasi terhadap jasa veteran tetapi juga rasa syukur terhadap kehidupan baik yang kita miliki sekarang. Jika dulu tidak ada para pejuang yang tanpa takut belum tentu sekarang kita memiliki kehidupan seperti sekarang ini. Kegiatan ini juga merupakan keseriusan kami menyambut Hari Bela Negara”, ujar Heri Prasetyo, Ketua Pengurus Yayasan Cahaya Mentari Peduli.
Sementara itu, Husni Uniel Ketua Komunitas Vespa 60s Jabodetabek juga menambahkan “Anggota komunitas vespa terkenal akan semangat dan solidaritasnya. Tentu karakter tersebut sejalan dengan nilai Hari Bela Negara yang mendorong adanya persatuan di antara masyarakat. Kami berharap semangat para veteran dapat menurun kepada kami untuk terus dapat menjaga dan memajukan bangsa dengan kemampuan yang kami miliki”.
Dalam kegiatan ini, terdapat dua veteran yang berpartisipasi yaitu Ali Sukron (96) yang merupakan veteran Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) tertua yang masih hidup dan Markus Magentang (84). Keduanya merasa senang ketika generasi muda tetap bersemangat untuk menjaga persatuan bangsa. Menurut Mangentang, jika dulu musuh yang dihadapi adalah musuh yang terlihat, sekarang ini musuh yang dihadapi tidak terlihat. Sehingga generasi muda harus lebih berhati hati dalam mengambil tindakan.
Kedepannya, Yayasan Cahaya Mentari Peduli bersama Komunitas Vespa 60s Jabodetabek berharap berbagai kolaborasi positif akan dapat hadir. Tidak hanya sekadar berkendara bersama tetapi dapat mendorong terciptanya social campaign berbagai program sosial.