IPOL.ID – Sejumlah organisasi perempuan menyuarakan dan menuntut perubahan sistem ekonomi, politik, sosial, dan budaya global agar memenuhi Hak Asasi Manusia (HAM). Salah satunya mendorong penghentian operasi militer Israel yang menewaskan lebih dari 13 ribu jiwa rakyat Palestina. Aktivis Perempuan Mahardhika, Mutiara Ika Pratiwi, mengatakan sebagian besar korban dalam operasi militer tersebut adalah perempuan dan anak-anak.
“Perampasan hak untuk berdaulat ini, dengan sangat brutal bisa kita lihat saat ini di Palestina melalui serangan udara yang mentarget rumah sakit, sekolah, dan pemukiman,” ujar Ika Pratiwi pada Minggu (26/11/2023).
Solidaritas yang sama untuk perempuan Palestina disampaikan perwakilan World March of Women (WMW) Indonesia, Dinah Soka Handinah. Menurutnya, solidaritas antarnegara dibutuhkan untuk menghentikan berbagai serangan terhadap perempuan di Palestina. Selain itu, Dinah juga mendorong penghentian perang di negara-negara lain yang juga merugikan perempuan dan telah mengakibatkan migrasi paksa.