IPOL.ID – Sekitar 30 orang tewas dalam serangan di dua desa di Mali tengah selama akhir pekan, kata walikota komune pedesaan pada Senin (29/1).
Dia tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab. Negara Afrika Barat ini merupakan rumah bagi kelompok-kelompok militan yang terkait dengan Al Qaeda dan ISIS yang sering melancarkan serangan-serangan terhadap tentara dan warga sipil.
Serangan dimulai pada Sabtu (27/1) di desa Ogota dan Oimbe di lingkaran Bankass, di wilayah Mopti, kata Walikota Bankass Moulaye Guindo.
“Orang-orang bersenjata menyerbu, mengepung dan menyerang dua desa, Ogota dan Oimbe, yang terletak berdampingan. Mereka menembaki penduduk dan membakar rumah-rumah,” kata Guindo, dilansir dari Reuters, Selasa (30/1).
“Jumlah korban jiwa sangat banyak, sekitar 30 orang tewas termasuk pria, wanita dan anak-anak. Kedua desa itu benar-benar hancur dan terbakar,” katanya.
Desa lain di komune terdekat, Dialassagou, diserang pada Senin pagi, tetapi belum ada korban jiwa, tambahnya.
Juru bicara militer tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Mali dipimpin oleh junta militer yang mengkonsolidasikan kekuasaan dalam dua kudeta pada 2020 dan 2021, bekerja sama dengan kontraktor militer Rusia, Wagner Group, dan mengusir pasukan Prancis dan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Dalam tanda pergolakan terbaru, junta pekan lalu mengakhiri kesepakatan damai tahun 2015 dengan separatis Tuareg yang telah memimpin pemberontakan yang telah berlangsung lama di gurun utara. Kesepakatan damai tersebut telah terurai ketika pertempuran kembali terjadi tahun lalu. (far)