Indeks lain yang disebut Ganjar juga sangat ‘tricky’ interpretasinya. Ganjar menyebut skor GMI kita turun dan mengeksploitasi hal ini. Memang benar skor GMI kita turun, tetapi peringkat kita secara global justru naik, dari sebelumnya peringkat 130 (2021) menjadi peringkat 124 (2022 dan 2023).
Sebagai informasi, Global Militarisation Index (GMI) mengukur proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh suatu negara untuk sektor pertahanannya. Artinya, semakin tinggi belanja militer, maka semakin tinggi pula peringkatnya. Faktanya, alokasi anggaran untuk sektor pertahanan memang naik turun tergantung keadaan, namun secara keseluruhan anggaran pertahanan dan belanja modernisasi alutsista cenderung naik terus.
Terakhir, Ganjar juga menyebut skor Asia Power Index kita turun. Jika kita baca laporan yang disusun Lowy Institute, skor kita memang turun, namun secara peringkat kita justru naik. Pada 2018, secara umum kita berada di peringkat 11 dengan skor 19,8. Nah, pada 2023, meski skornya turun jadi 19,4, namun peringkat kita naik jadi 9.