Kendati jumlahnya hanya sedikit, namun dikhawatirkan bila dibiarkan keberadaan gubuk liar bakal menjamur. Bahkan bisa saja disalahgunakan menjadi warung remang-remang seperti dahulu.
Pendataan pun dilakukan pihak Kecamatan Matraman, didapati lima gubuk liar di kawasan Gunung Antang itu dihuni oleh enam jiwa pendatang asal Garut, Indramayu, Lampung, dan Padang.
Sehingga pihak Kecamatan Matraman bekerja sama dengan Sudin Sosial Jakarta Timur bakal melakukan pembinaan terhadap enam orang penghuni gubuk liar itu. Mereka akan diberi pembinaan di panti sosial.
“Agar keenamnya dilakukan pembinaan di Panti Sosial Ceger, Cipayung. Solusi lainnya enam warga itu diusulkan untuk dikembalikan ke kampung halaman,” tegas Bambang.
Sementara itu, Lurah Palmeriam, Setiawan menambahkan, dalam hasil pemeriksaan saat penertiban bangunan liar dilakukan 30 petugas gabungan, ditemukan sejumlah botol miras dan kasur, namun belum diketahui pasti pemiliknya.
Kemudian berdasar penelusuran pihak Kelurahan Palmeriam, lima bangunan liar yang berdiri di kawasan GA tersebut sebelumnya didirikan sekitar satu bulan lalu.