IPOL.ID – Belasan muslim Rohingya terbunuh dalam serangan artileri militer Myanmar di negara bagian Rakhine barat, kata seorang aktivis hak asasi manusia (HAM) pada Sabtu (27/1).
Ro Nay San Lwin, salah satu pendiri Free Rohingya Coalition, sebuah jaringan yang menaungi para pengungsi Rohingya, mengatakan bahwa militer Myanmar menargetkan komunitas di desa Hpon Nyo Lake, Buthidaung Tsp, dalam dua hari terakhir.
“Lebih dari selusin warga Rohingya terbunuh dan puluhan lainnya terluka dalam dua hari. Militer Myanmar menembakkan artileri ke desa Hpon Nyo Lake di Buthidaung Tsp di Negara Bagian Rakhine pada hari Kamis dan Jumat,” kata Lwin di X, dikutip Anadolu
“Di tengah pertempuran antara Tentara Arakan dan militer Myanmar, korban Rohingya sangat banyak dan telah menjadi target,” tambahnya.
Pada tahun 2017, eksodus besar-besaran warga Rohingya dipicu oleh tindakan brutal militer Myanmar terhadap minoritas Muslim di negara tersebut.
Sejak saat itu, sekitar 1,2 juta orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh, dan hidup dalam situasi yang tidak menentu di kamp pengungsi terbesar di dunia di Cox’s Bazar.
Saat ini, setidaknya tiga kelompok etnis bersenjata, yang bersatu dalam Aliansi Persaudaraan, juga telah memerangi rezim junta untuk mengambil alih kekuasaan di bagian utara Myanmar sejak akhir Oktober.
Myanmar telah berada di bawah kekuasaan junta sejak Februari 2021 dan militer, yang secara lokal dikenal sebagai Tatmadaw, telah menghadapi perlawanan keras dari kelompok-kelompok etnis di banyak wilayah di negara itu. (far)