IPOL.ID – Pemimpin partai oposisi utama Korea Selatan, Lee Jae-myung, diserang dengan pisau saat berkunjung ke kota selatan Busan pada hari ini, Selasa (2/1). Ia pun berlumuran darah namun dalam keadaan sadar.
Laman CNN melaporkan, Lee sedang mengunjungi lokasi pembangunan bandara baru Gadeokdo ketika dipukul di bagian kiri leher saat berbicara dengan kerumunan wartawan, menurut seorang pejabat Partai Demokrat.
“Lee dalam kondisi sadar di rumah sakit,” menurut ketua partainya Hong Ik-pyo yang menambahkan bahwa penilaian rinci terhadap kondisi Lee dan rencana perawatan akan memerlukan waktu.
Rekaman serangan tersebut, yang disiarkan langsung di televisi pada konferensi pers, menunjukkan seorang pria tak dikenal di depan kerumunan tiba-tiba melompat ke arah Lee dan memukul lehernya, membuat Lee terjatuh ke belakang.
Penyerang kemudian terjatuh ke tanah dan ditahan oleh beberapa orang. Foto-foto menunjukkan Lee terbaring di lantai dengan mata tertutup dan saputangan menempel di lehernya. Sejumlah kecil darah terlihat di beberapa foto.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menyatakan keprihatinan mendalam atas keselamatan Lee setelah serangan itu, menurut Kantor Kepresidenan.
“Yoon menekankan kekerasan semacam itu tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun dan memerintahkan polisi untuk segera menyelidikinya,” kata kantor tersebut.
Pemimpin Partai Demokrat, Hong, menyerukan anggota partai untuk tetap tenang dan menahan diri untuk tidak membuat interpretasi politik atas insiden tersebut.
Politik Korea Selatan telah terpecah oleh polarisasi yang mendalam, terutama dalam beberapa tahun terakhir ketika mantan Presiden Park Geun-hye dipenjara atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penyuapan sebelum diampuni dan dibebaskan pada tahun 2021.
Lee, 59, mantan gubernur provinsi yang liberal, kalah tipis dari Yoon dari Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif dalam pemilihan presiden pada Maret 2022.
Lee menjadi pemimpin Partai Demokrat lima bulan kemudian dan sedang mempersiapkan partainya untuk pemilihan parlemen pada bulan April.
Korea Selatan telah menyaksikan sejumlah insiden kekerasan politik tingkat tinggi di masa lalu.
Pendahulu Lee di Partai Demokrat, Song Young-gil, diserang di kepala dengan palu oleh seorang pria selama acara kampanye pencalonan Lee sebagai presiden pada tahun 2022.
Dalam penjelasannya pada hari Selasa, Juru Bicara Partai Demokrat Kwon Chil-seung menyebut serangan itu sebagai tindakan “terorisme” terhadap Lee dan “ancaman serius terhadap demokrasi”. (ahmad)