IPOL.ID – Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DPC Jakarta Timur meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) yang ramah disabilitas pada Pemilu 2024.
Ketua Pertuni DPC Jakarta Timur, Muliawan mengatakan, kondisi TPS yang ramah disabilitas ini perlu diperhatikan agar para penyandang disabilitas dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Berkaca pada Pemilu 2019 masih ditemukan sejumlah TPS yang tidak ramah disabilitas. Karena sulit diakses karena terdapat lubang, kondisi curam, antrean khusus, dan aspek lainnya.
“Pemilu 2019 pernah teman-teman tunanetra diikutkan antrean (umum). Harusnya ada jalur khusus (antrean),” ujar Muliawan saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Jumat (26/1).
Dia mencontohkan ada sejumlah tunanetra yang datang ke TPS sejak pagi hari tapi karena antre bersama pemilih umumnya baru dipanggil untuk mencoblos pada pukul 12.00 WIB.
Ada juga kasus saat disabilitas datang membawa pendamping dari keluarga atau orang terdekat justru dipersulit anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Sementara, penyandang disabilitas lebih nyaman bila didampingi anggota keluarga atau orang terdekat mereka yang percaya tidak mempengaruhi dan dapat menjaga kerahasiaan suara.
“Tidak dipersulit, ketika disabilitas datang harus dipermudah. Jangan memaksakan ikut antrean, karena kadang-kadang disabilitas terutama tunanetra dan tunarungu,” katanya.
Muliawan juga mencontohkan pada Pemilu 2019 seorang temannya yang merupakan penyandang disabilitas tunarungu baru mencoblos setelah seluruh pemilih selesai.
Penyebabnya karena penyandang tunarungu antre bersama pemilih umum lainnya, sehingga saat namanya dipanggil tidak mengetahui atau ada pihak memberikan informasi.
“Tunarungu tidak mendengar suara, mereka antre, ketika nama mereka dipanggil tapi tidak ada penerjemah. Saya maunya KPU menyediakan jubir disabilitas, khususnya tunarungu,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)