IPOL.ID – Pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (31/1) siang. Para demonstran datang menumpang puluhan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para peserta menutup Jalan Gatot Subroto dan Tol Dalam Kota. Akibatnya ruas jalan di sekitar kompleks DPR pun tersendat. Lalu lintas di sekitar Senayan dan sekitarnya ikut mengalami kemacetan parah akibat akses utama itu diblokade para demonstran.
“Disampaikan kembali kepada masyarakat, 31 Januari 2024 pukul 12.23 WIB di depan gedung MPR/DPR sampai saat ini tol dan arteri sudah ditutup oleh massa,” kata Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali pada awak media di Jakarta, Rabu.
Lebih jauh, Karosekali mengimbau kepada warga masyarakat yang menuju Bandara Soekarno-Hatta agar menggunakan Tol Lingkar Luar (JORR) atau ke arah Tanjung Priok. Hal tersebut agar pengendara tidak terjebak kemacetan yang belum diketahui sampai kapan terurai.
Terpantau ipol.id di lapangan, massa yang didominasi kemeja warna putih itu telah memenuhi ruas Jalan Gatot Subroto. Sehingga kendaraan, baik roda empat maupun roda dua saat ini sudah tidak dapat melintas di jalan di depan gedung DPR tersebut.
“Demikian juga yang datang dari arah bandara yang akan melintas ke depan DPR/MPR agar menggunakan akses Tol Lingkar Luar atau Tol Priok,” ucap Karosekali.
Bahkan hingga sore hari ini. Aksi unjuk rasa kian panas sekitar pukul 14.20 WIB, massa masih mendesak untuk memaksa masuk ke gedung DPR RI.
“Kita tidak perlu diwakili, kita masuk semua,” ujar orator dari atas mobil komando.
Kemudian massa aksi mengikatkan tali tambang ke pagar DPR. Massa diduga berniat merobohkan pagar dengan menarik tali itu bersama-sama. Tapi di balik pagar, polisi memotong tali diikatkan itu. Massa pun gagal merobohkan tali tersebut. Massa kian panas. Mereka lalu melemparkan botol plastik hingga batu ke arah petugas.
Sementara, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suyudi Ario Seto terlihat turun dan mencoba menenangkan massa. Tak lama kemudian, polisi terlihat mengambil tindakan untuk memukul mundur massa. Dari arah dalam gedung itu, polisi menembakkan air dari water cannon.
Massa lantas berteriak dan memprotes ke arah polisi. Water cannon terus ditembakkan lebih tinggi. Hingga sejumlah massa akhirnya menepi dan kembali ke arah mobil komando. Setelah itu sejumlah polisi bertameng keluar dan berjalan maju ke arah lokasi massa aksi. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo pun terlihat masih berusaha menenangkan massa.
“Sekali lagi mohon tidak melempari tidak merusak pagar DPR. Anggota kami sudah ada yang terluka,” tutur Susatyo melalui pengeras suara.
Hingga saat ini, massa aksi tetap berada di lokasi. Aksi demonstrasi pun masih berlangsung. Dan kemacetan arus lalu lintas pun mengular panjang hingga di kawasan Komdak. (Joesvicar Iqbal)