IPOL.ID – Pertarungan pileg 2024 dinilai sebagian kalangan tidak berimbang bagi para caleg new comers.
Hal itu didasari dengan agenda reses (menyerap aspiras masyarakat) dan sosilisasi perda (Sosper) yang dijadwalkan selama 3 pekan mendatang atau menjelang dua pekan menjelang hari pencoblosan, 14 Februari 2024.
Sebab, dengan adanya agenda reses dan sosper, yang kegiatannya menitik beratkan pertemuan dengan masyarakat. Diyakini hal itu akan banyak menguntungkan bagi para caleg incumbent.
Bukan rahasia, jika dalam setiap agenda reses dan sosper. Caleg incumbent dibekali dana yang cukup besar dalam melakukan blusukan.
“Kalau bicara soal reses dan sosper, itu adalah hak dan kewajiban anggota dewan untuk menjalankan, tidak ada yang bisa diprotes selama itu benar-benar mereka jalankan. Karena yang bisa memastikan dan memantau itu adalah panwaslu,” ujar caleg new comers dari Partai Perindo, M Guntur kepada ipol.id, Kamis (11/1).
Dikatakan caleg DPRD DKI dari dapil 6 Jakarta Timur itu, dalam kegiatan reses dan sosper terdapat anggaran makan, minum dan tenda.
“Dan untuk warga yang hadir pun ada dana cash. Selama mereka tidak berkampanye atau sosialisasi, maka tidak ada pelanggaran. Tapi bila disela-sela acara ada ajakan, ujaran atau sedikit saja berkampanye, maka panwas wajib melakukan tindakan atau peringatan atau bila perlu dibubarkan acara tersebut dan langsung diproses sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Karenanya, politisi yang dikenal kritis saat menjadi anggota DPRD DKI periode 2014-2019 itu menyarankan agar caleg new comers melakukan pengawasan bagi caleg incumbent saat melakukan reses dan sosper.
“Untuk para pesaing incumbent di dapil masing-masing silahkan saja hadirkan tim mereka di acara sosper atau reses. Jika diperlukan rekam, apabila terjadi pelanggaran maka bisa langsung ajukan ke panwas dengan bukti rekaman,”tutupnya. (Sofian)
Diuntungkan Dana Reses dan Sosper, New Comers Bakal Pantau Kegiatan Incumbent di Dapil
