Setelah melakukan aksinya, pelaku bersama rekannya kabur memacu sepeda motor meninggalkan Rahmat dalam keadaan terkapar kesakitan dan mengalami pendarahan.
“Pelaku yang menyerang satu, yang satu duduk menunggu di motor. Setelah membacok itu pelaku langsung pergi, celuritnya ditinggal di lokasi. Celuritnya warna biru, bergagang kayu,” ungkap dia.
Anang menambahkan, saat kejadian sebenarnya seorang pemilik tambal ban berada di lokasi, namun saat melihat pelaku turun membawa celurit dia kabur juga menyelamatkan diri.
Pemilik tambal ban tersebut baru berani keluar dari dalam kiosnya setelah mendengar suara sepeda motor pelaku yang dipacu pelaku untuk kabur ke arah Cililitan.
“Kata yang punya tambal ban kejadiannya cepat, hitungan detik saja. Habis bacok pelaku langsung kabur. Saat ditolong sama pemilik tambal ban korban sepertinya masih hidup,” tukasnya.
Korban Rahmat masih hidup hingga saat dibawa pemilik tambal ban ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sekitar pukul 06.30 WIB.