“Seperti yang kita tahu, Jakarta menjadi pusat control penyelenggaraan PEMILU, kita tidak menginginkan history 2019 yang lalu terulang kembali. Sudah sepatutnya para instansi atau lembaga negara ikut terlibat aktif menyebarkan spirit yang harmonis ke masyarakat, salah satunya dengan mensosialisasikan pemilu yang aman dan damai, agar terciptanya suasana yang kondusif,” sambungnya.
Lebih lanjut, pemuda yang biasa disapa Hamzah juga menilai langkah Jakarta bersama Forkopimda sudah tepat dan wajib dalam rangka menjaga pemilu tetap aman. Sehingga, seluruh stakeholder bersama-sama mengawal pesta demokrasi agar berjalan dengan baik.
“Ini penting, kalau seluruh stakeholder ikut terlibat mengawal pesta demokrasi agar berjalan dengan aman dan damai, maka bisa dipastikan kita akan melahirkan pemilu yang berkualitas,” sebutnya.
Hamzah menegaskan, di setiap perhelatan pemilu biasanya ada oknum yang memanfaatkan fanatisme pendukung untuk memicu kondisi yang mendekati konflik. Sehingga, lanjutnya, untuk mengantisipasi tersebut dibutuhkan sinergitas dan sosialisasi pemilu yang cerdas dan aman.