IPOL.ID – Selain puncaknya, panorama dan keindahan sebuah gunung tentu berada di kaki lerengnya. Banyak tempat indah di kaki gunung yang tak kalah menarik dengan pendakian ke puncaknya. Salah satunya kebun teh Pagar Alam di Gunung Dempo, Sumatera Selatan.
Wisata Gunung Dempo terletak di perbatasan provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu tepatnya di kota dingin penghasil kopi robusta yang terkenal enak, yaitu Kota Pagar Alam. Gunung Dempo terletak di kota Pagar Alam, dengan jarak tempuh darat sekitar 7 jam dari Palembang, ibu kota provinsi Sumatera Selatan.
Kemudian dibutuhkan 15 kilometer lagi dari pusat Pagar Alam ke Gunung Dempo. Perjalanan akan sangat menakjubkan, karena Anda akan disajikan dengan pemandangan tebing dan lembah yang fantastis disertai dengan udara segar yang tidak tercemar oleh polusi udara.
Sesuai dengan namanya, Kota Pagar Alam dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi adalah Gunung Dempo.
Untuk mencapai lokasi, dari terminal Pagar Alam terlebih dulu mencarter mobil/taksi jurusan Pabrik Teh PTPN VII Persero yang jaraknya mencapai 8 km dari terminal. Mobil carteran akan tiba ke desa terdekat dari puncak gunung Dempo bernama Kampung 4 yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit karena jalannya cukup terjal dan berkelok melewati hamparan kebun teh hijau. Dari sana, proses pendakian dapat dimulai.
Sebagai gunung api tertinggi di Sumatra Selatan, Gunung Dempo berada di atas Dataran Pesemah dekat Pagar Alam. Gunung ini dekat dengan provinsi Bengkulu dan memiliki tujuh kawah di sekitar puncak. Ketika mengunjungi gunung, terdapat danau di ujung barat laut dengan lebar sekitar 400 m.
Aktivitas terbaru dari gunung ini terjadi pada tahun 2009, ketika terjadi ledakan kecil hingga sedang yang menghasilkan abu jatuh di daerah sekitar gunung berapi.
Kebun Teh Pagar Alam
Anda bisa bersua menikmati Indahnya pemandangan gunung dempo bersama keluarga dengan menikmati kebun teh. Jawabannya terletak di kaki Gunung Dempo, di Kebun Teh Pagaralam, sebuah tempat yang tak kalah menarik dan memiliki sensasi pagi yang memukau.
Pemandangan ini mempesona, menghadirkan hamparan bak karpet hijau kebun teh seluas mata memandang, yang bagaikan dilukis dengan indahnya.
Begitu sampai di pendopo besar yang menjadi markas kebun teh, mata akan dimanjakan oleh pemandangan Kabupaten Pagaralam yang terhampar di kejauhan.
Kebun Teh Pagaralam terletak pada ketinggian sekitar 1.520 meter di atas permukaan laut dan dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kebun Teh Pagaralam sendiri berada pada ketinggian sekitar 1520 meter di atas permukaan laut. Kebun teh ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VII. PTPN VII merupakan perusahaan BUMN yang unit kerjanya terfokus pada agribisnis dan perkebunan. Selain teh, perusahaan BUMN ini juga mengelola perkebunan lain seperti tebu, karet, dan kelapa sawit.
Menurut data yang dilansir website PTPN VII, Kebun Teh Pagaralam memiliki luas puluhan ribu hektare. Volume penjualannya mencapai ribuan ton per tahun, yang trendnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Setengah hasil Kebun Teh Pagaralam digunakan untuk kebutuhan dalam negeri, sebagian lagi diekspor ke luar negeri. Selain terkenal dengan kopi robusta, Pagaralam juga salah satu penghasil teh unggulan di Indonesia.
Memasuki akhir pekan, Kawasan Puncak Pagaralam ini akan diramaikan oleh para wisatawan, baik yang datang dari wilayah Sumatera Selatan, maupun dari luar daerah. Apalagi di sekitar kaki Gunung Dempo banyak terdapat fasilitas penginapan berupa rumah singgah dan villa yang harga sewanya relatif terjangkau.
Selain itu, di kawasan ini juga ditemui penjual oleh-oleh khas Pagaralam, seperti kopi, teh, hingga figura senjata kudok. Mengunjungi Kebun Teh Pagar Alam merupakan salah satu aktivitas liburan yang menyenangkan bersama keluarga. Selain bisa melihat pemandangan yang indah, suasana di kawasan ini juga sangat hening dan udaranya masih sangat sejuk.
Mendaki Puncak Gunung Dempo
Mendaki ke puncak gunung tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan kemiringan sekitar 40 ° lereng cukup stabil untuk didaki. Puncak utama Dempo adalah kawah gunung berapi yang masih menyala dengan diameter sekitar seratus meter persegi.
Pada hari-hari biasa di Gunung Dempo dapat ditemui banyak orang yang sengaja naik ke puncak untuk mencari kayu atau sekadar berhiking. Adapun wisatawan yang sengaja menyambangi pintu pendakian dengan hanya untuk berwisata di lerang gunung Dempo.
Meski gunung ini cukup tinggi terdapat air jernih yang dapat ditemui sampai setengah perjalanan, sehingga para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan air minum selama perjalanan. Sebuah sungai kecil yang jernih mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita temui di gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana. Jalan setapak penuh dengan akar-akar yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk memeras keringat. Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat hening.
Empat atau lima jam perjalanan pendaki akan memasuki daerah dengan vegetasi tumbuhan berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah agak terbuka, pandangan pun menjadi luas. Gunung Dempo memiliki dua puncak yang satunya bernama Puncak Api.
Menjelang puncak pertama Dempo yang merupakan dataran masif. Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang rendah mirip perdu. Dari puncak pertama ini turun kembali ke lembah yang diapit oleh puncak pertama dan puncak utama. Di lembah ini terdapat sebuah sumber mata air mengalir. Hanya air jernih ini sedikit kecut rasanya, mungkin pengaruh rembesan belerang. Dilembah inilah juga para pendaki dapat mendirikan tenda sebagai camp pendakian. (tim)