IPOL.ID – Pemimpin Partai Demokart yang menjadi oposisi utama pemerintah Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung menuduh Presiden Yoon Suk Yeol mencampuri urusan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan menutupi kecurigaan atas kesalahan yang melibatkan ibu negara.
Komentar tersebut menyusul perselisihan publik Yoon dengan Han Dong-hoon, ketua Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, atas tuduhan bahwa ibu negara Kim Keon Hee menerima tas mewah sebagai hadiah pada tahun 2022 dan kekhawatiran tentang pencalonan partai untuk pemilihan umum yang akan datang pada April.
“Presiden tidak hanya gagal berkomunikasi dengan publik tetapi juga secara aktif terlibat dalam menyembunyikan kecurigaan seputar ibu negara, campur tangan terang-terangan dalam urusan partai, dan ikut campur dalam pemilihan umum,” kata Lee, dilansir Yonhap.
Di tengah kekhawatiran bahwa keretakan tersebut dapat membahayakan Partai Kekuatan Rakyat dengan pemilihan umum yang kurang dari 80 hari lagi, Yoon dan Han, yang dianggap sebagai salah satu orang kepercayaan terdekatnya sejak mereka masih menjadi jaksa, bertemu secara dadakan di lokasi kebakaran pasar pada awal pekan ini.
Lee lebih lanjut mendesak Yoon untuk fokus pada penanganan isu-isu yang berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat dan menjauhi politik, dengan mengatakan bahwa Partai Kekuatan Rakyat berfokus pada strategi populis dan perebutan kekuasaan.
Pemimpin Partai Demokrat lebih lanjut menekankan bahwa bersekutu dengan kekuatan politik tertentu atau campur tangan dalam urusan partai berpotensi melanggar hukum.
Diketahui, ibu negara Kim diduga menerima tas Christian Dior senilai 3 juta won atau Rp35 juta dari seorang pendeta Korea-Amerika pada 2022. (far)