IPOL.ID – Pj Gubernur DKI Jakarta diminta untuk segera mengatasi persoalan masyarakat yang berada di Kabupaten Pulau Seribu.
Sebab, hingga kini wilayah terpadat penduduknya di Pulau Seribu, yakni sebelah Timur Pulau Kelapa mengalami kesulitan air bersih dalam beberapa bulan terakhir.
Pemenuhan kebutuhan untuk mandi, cuci, memasak dan keperluan pokok lainya pun masyarakat di beberapa RW harus kendala.
Adanya persoalan yang dialami warga itu terungkap saat anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat, Neneng Hasanah melakukan reses (menyerap aspirasi masyarakat) di Pulau Seribu, Senin (22/1/2024).
“Untuk sebelah Timur Pulau Kelapa persoalan air bersih sudah terpenuhi. Namun untuk sebelah Barat warga sangat kesulitan,” ujar politisi yang akrab disapa Bunda itu.
Akibat kelangkaan air bersih yang dialami, masyarakat Pulau Seribu yang berjumlah sekitar 6.000 jiwa itu harus mengalami kendala lantaran tidak dapat mandi atau pun memasak.
“Tidak hanya masyarakat, tapi juga ASN di Pulau tidak mandi hingga berhari-hari karena tidak ada air bersih. Ini saya kira sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Karenanya, Bunda menceritakan kemarahan warga terhadap calon anggota legislatif yang pernah dipilih pada 2019 lalu, saat ini pun tidak terbendung dan langsung diungkapkan dalam reses yang dilaksanakannya.
“Warga banyak yang mengeluh, caleg-caleg datang hanya saat membutuhkan suara. Tapi disaat warga kekurangan air bersih sulit mengadukan persoalannya,” ujar anggota Komisi D DPRD DKI itu menirukan ungkapan salah seorang warga Pulau Seribu.
Disamping itu, masyarakat Pulau Seribu yang mayoritas berprofesi nelayan berharap pemprov DKI Jakarta juga membuat dock shipyard (galangan kapal). Hal itu, kata anggota DPRD tiga periode itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang alat mencari nafkah masyarakat.
“Nelayan itu jika kapalnya mengalami kerusakan kesulitan untuk memperbaiki. Jika dibuatkan dok kapal tentu hal itu akan sangat membantu bagi masyarakat,” katanya.
Untuk wilayah Pulau, masyarakat pun berharap ada perijinan dari pemprov DKI dalam hal perluasan wilayah Pulau. Sebab, sambungnya lagi penambahan jumlah penduduk setiap tahunya membuat kondisi wilayah mengalami kepadatan.
“Masyarakat banyak pula yang mengharapkan agar ada perluasan wilayah. Agar kedepan tidak ada penumpukan warga dalam satu rumah karena harus terdiri dari beberapa Kartu Keluarga (KK),” katanya.
Untuk para Gen Z yang juga hadir dalam acara reses, mayoritas berharap agar pemprov memberikan lapangan pekerjaan.
“Karena banyak juga gen z yang selesai sekolah tingkat menengah, tidak bisa melanjutkan ke jenjang universitas. Tentunya mereka membutuhkan lapangan pekerjaan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari,” tandasnya. (Sofian)