Dalam tinjauannya di kawasan GIK UGM, Menteri Basuki mengimbau mengenai pemilihan warna bangunan yang berkaitan dengan penerangan (lighting). “Mohon disesuaikan lagi untuk penerangannya, kalau bisa warna ceiling bangunannya di cat lebih terang seperti light grey supaya tidak terkesan gelap,” kata Menteri Basuki.
Di samping itu, Menteri Basuki juga berpesan mengenai penambahan saluran, serta memperbanyak penghijauan. “Untuk area tangga bisa diberikan pelindung di kanan dan kiri, supaya kalau hujan tidak terkena tampias atau cipratan air di kaca dan dinding. Diperbanyak juga penghijauannya. Untuk area embung, bisa ditanam pohon-pohon yang rimbun dan berbuah seperti rambutan, mangga atau sawo,” pesan Menteri Basuki.
Kepala Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIY Jonny Zainuri Echsan mengatakan, pelaksanaan konstruksi pada GIK UGM Tahap I ditargetkan selesai pada April 2024.
“Kawasan GIK UGM mulai dibangun pada Juni 2022. Saat ini progress fisiknya sudah mencapai 96%. Adapun kontraktor pelaksananya PT Waskita Karya – PT. Amarta Karya KSO, dengan nilai kontrak Rp 607,3 milyar,” terang Jonny.