IPOL.ID – Pileg dan pilpres 2024 menjadi sorotan presiden keenam RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu dikarenakan masa kampanye yang hanya berlangsung tiga bulan sangat pendek.
SBY juga menyoroti persoalan hingga kecurangan yang terjadi berkaitan dengan Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan SBY dalam pidato kebangsaan bertajuk ‘Indonesia 5 Tahun Ke Depan’ di Avenzel Hotel & Convention Center Cibubur.
“Saya mengamati, dalam masa kampanye yang hanya berlangsung kurang dari tiga bulan ini, rakyat kurang mengetahui secara utuh dan mendalam, apa visi dan misi pasangan capres-cawapres. Apalagi visi dan misi partai-partai politik dan para calon anggota legislatif. Sepertinya, para penyelenggara pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden. Padahal, tanggal 14 Februari ini, rakyat kita juga akan memilih Partai-partai Politik serta memilih anggota DPR RI, DPD RI dan DPRD untuk masa bakti lima tahun ke depan,” kata SBY dalam keterangannya.
Kemudian, SBY berharap ke depannya sistem, konsep, dan aturan kampanye perlu diperbaiki dan disempurnakan.
Format dan tata cara debat capres-cawapres juga perlu diperbaiki, agar rakyat makin mengetahui secara utuh apa solusi dan kebijakan konkrit para capres-cawapres untuk mengatasi masalah dan memajukan Indonesia lima tahun ke depan.
“Kita sering mendengar kata-kata ‘jangan salah memilih pemimpin’. Semestinya juga ‘jangan salah memilih wakil-wakil rakyat di parlemen’. Juga ‘jangan salah memilih partai-partai politik’. Ini semua mesti diterjemahkan dalam sistem dan aturan pemilu yang tepat. Jangan hanya menjadi peringatan dan slogan semata,” terangnya.
Selain pelaksanaan kampanye, SBY juga menyoroti keamanan alat peraga kampanye yang digelar di berbagai pelosok Tanah Air.
“Saya kembali bersyukur melihat billboard, baliho dan bendera partai yang dipasang di berbagai tempat yang umumnya tetap terjaga. Tidak terjadi perusakan atau penghilangan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tetapi, di sejumlah daerah dan tempat saya menyaksikan telah terjadi perusakan dan penghilangan APK pemilu tersebut,” ujar SBY.
Karenanya, di pileg mendatang para pengawas pemilu dan aparat penegak hukum harus bisa melindungi dan mengamankan Alat Peraga Kampanye itu.
“Berikan perlindungan dan pengamanan terhadap semua APK milik pasangan capres-cawapres manapun, milik para caleg siapapun dan milik semua partai politik,” lanjut dia.
Dalam pidatonya, SBY juga memberikan tanggapan terkait munculnya gerakan dan pernyataan kalangan kampus yang khawatir jika Pemilu 2024 tidak akan berlangsung damai, jujur, dan adil. Menurutnya, menganggap Pilpres 2024 pasti curang juga berlebihan.
“Pendapat saya, menuduh apalagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak, tentulah berlebihan. Namun, di sisi lain, mengabaikan suara-suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang, tentu juga tidak bijak,” tutur SBY. (Sofian)