IPOL.ID – Hujan deras disertai membuat sejumlah sungai meluap di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Akibatnya 33 desa di 12 kecamatan setempat terendam banjir sejak Senin (5/2) sekitar pukul 22.00 WIB.
Peristiwa banjir besar kali ini dipicu intensitas curah hujan tinggi disertai air kiriman dari hulu. Akibatnya, Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang tidak mampu menampung debit air hingga meluap merendam permukiman warga.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan pada Selasa (6/2) sekitar pukul 12.00 WIB, ketinggian air di beberapa wilayah terpantau surut namun di wilayah lainnya banjir masih bertahan. Ketinggian air mencapai 50 centimeter.
Meski sebelumnya belasan kecamatan terendam banjir, dengan rincian 12 kecamatan terdampak antara lain, di Kecamatan Godong, Penawangan, Tawangharjo, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Geyer, Kedungjati, Tegowanu, Tanggungharjo, dan Gubug, dan Grobogan.
Tercatat sebanyak 2.822 unit rumah terdampak banjir. Jalan Raya Purwodadi-Gubug mengalami limpasan hingga mengakibatkan akses lalu lintas terputus.
Banjir juga menyebabkan kerugian materil, antara lain, rusaknya talud dan rabat beton di Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu. Lahan persawahan seluas 56 hektar juga terdampak.
BPBD Kabupaten Grobogan bersama tim gabungan telah melakukan penanganan darurat dengan mengevakuasi masyarakat. Pemerintah setempat telah melakukan distribusi bantuan logistik untuk dapur umum di beberapa lokasi banjir. Kemudian pendistribusian nasi bungkus untuk warga yang terdampak banjir.
Selain itu, banjir di antara Stasiun Gubug-Karangjati sempat mengakibatkan jalur Kereta Api (KA) sementara tidak dapat dilewati.
Namun demikian, informasi mutakhir yang dirilis PT. Kereta Api Indonesia pada pukul 13.00 WIB menyatakan jalur hilir kereta api yang terkena banjir di KM 32+5/7 petak jalan antara Stasiun Karangjati-Stasiun Gubug sudah dapat dilalui kereta api pada Selasa (6/2) pukul 11.30 WIB.
Kereta api bisa melalui lokasi tersebut dengan kecepatan terbatas. Untuk jalur hulu juga masih terus dilakukan dan diharapkan sore ini dapat dilalui kereta api.
Sementara, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan, khususnya di Kabupaten Grobogan.
Mengingat prakiraan cuaca di wilayah Jawa Tengah yang masih diperkirakan akan turun hujan mengguyur beberapa daerah.
“Pastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder dan tersier dilakukan agar infrastruktur keairan yang ada bisa berfungsi optimal saat menampung dan mengalirkan debit air saat curah hujan tinggi,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal)