Wakil Ketua Umum FKPPI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini juga mengingatkan masih besarnya tantangan eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Masih dapat kita rasakan indikasi adanya upaya untuk menggoyahkan dan merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
“Terutama melalui gerakan radikalisme, dan penciptaan segregasi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Karenanya, setiap kader Pemuda Pancasila harus menjadi sumber daya nasional yang mempelopori pelaksanaan internalisasi, aktualisasi, dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila. Setiap kader Pemuda Pancasila harus mampu mentransformasikan diri menjadi cerminan nilai-nilai luhur Pancasila, dalam paradigma wawasan kebangsaan,” pungkas Bamsoet. (ahmad)