Tidak hanya itu saja, pihak internal UPPP Muara Angke yaitu para pekerja PJLP pun sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Tetty sebagian besar pekerja di pelabuhan Muara Angke seperti ABK dll sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. ”Tapi masih banyak juga yang belum, karena pekerja informal di pelabuhan ini sifatnya dinamis, banyak yang baru. Untuk itulah kami minta dibantu dari Pak Mahad untuk pengembangan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Pelabuhan Muara Angke,” cetus Tetty.
Untuk itu, menurut Tetty, pihaknya akan terus bersosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan khususnya untuk pekerja informal dengan terus berkampanye ”Kerja Keras Bebas Cemas” di Pelabuhan Muara Angke.
Sementara itu Kepala UPPP Muara Angke Mahad mengatakan di kawasan Muara Angke terdapat 78 lebih pelaku usaha yang bergerak di industri kelautan dan perikanan dengan penyerapan jumlah tenaga kerja 3.120 orang.
”Selain sebagai pusat ekonomi perikanan, kawasan Muara Angke ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang banyak dikunjungi masyarakat. Maka dari itu usaha-usaha UMKM kuliner berpotensi terus tumbuh,” ungkap Mahad.