“Dengan adanya sifat tersebut, maka karbon dots dapat digunakan sebagai alternatif identifikasi boraks pada makanan,” imbuhnya.
Boraks sendiri diketahui merupakan bahan tambahan makanan yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Boraks dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia seperti pemicu kanker dan gagal ginjal.
Penelitian tentang pemanfaatan karbon dots kulit pisang untuk deteksi boraks dilakukan selama tiga minggu di MAN 4 Jakarta dengan guru pembimbing Nugroho Wahyu Sumartono.
Meski demikian tim ini merasa jika perjuangan untuk menyelesaikan penelitian dan meraih prestasi riset tidaklah sia-sia. Mereka bahkan berharap penelitian yang mereka lakukan dapat terus dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kompetisi AISEEF merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh IYSA berkerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. Di tahun ke-5 ini AISEEF 2024 dilaksanakan pada 2-5 Februari 2024 dan diikuti oleh 447 tim yang berasal dari 17 negara.
Yakni, United Arab Emirates, Kazakhstan, Romania, Iran, Greece, Turki, Macedonia, Portugal, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Thailand, Singapore, Hong Kong, Filipina, Malaysia, dan Indonesia).