IPOL.ID – Harga kontrak emas berjangka saat ini bergerak di level USD2.013-2.033. Emas mengalami penurunan dari All Time High level USD2.100/toz dikarenakan ekspektasi pasar terhadap keputusan The Fed dalam mempertahankan suku bunga pada Maret 2024 yang tetap tinggi.
Hal ini buntut dari pernyataan sejumlah pejabat the Fed bahwa masih terlalu awal untuk menurunkan suku bunga karena inflasi yang masih tinggi.
Kondisi yang berbeda terjadi pekan terakhir Januari, harga emas mulai nampak bergerak naik seiring menjelang imlek dan konflik laut merah yang semakin memanas. Emas kembali diburu sebagai aset safe haven.
Momen hari raya imlek menjadi perayaan nasional bagi masyarakat China yang tersebar diberbagai negara. Umumnya saat imlek, permintaan emas turut meningkat sehingga menyebabkan harga emas terkerek naik.
Kepala Cabang Rifan Financindo Berjangka cabang DBS Tower Jakarta, Lisa Usfie memberikan prediksi terhadap harga emas berpeluang menyentuh USD2.070 Februari 2024, jika menembus resistance $2.040, namun jika emas terkoreksi hingga ke level USD2.015, emas berpeluang menguji support berikutnya menuju level USD2.003/toz-1.995/toz.