“Apabila ada peserta pemilu, caleg, atau timses yang stres hingga gangguan jiwa/gangguan kesehatan mental karena gagal memenangkan Pemilu 2024 yang membutuhkan pendampingan psikolog, ada psikolog yang tersebar di 25 puskesmas se-DKI Jakarta,” kata Ani dalam keterangannya, kemarin.
Secara umum, kata dia, stres dan tekanan psikologis sering terjadi pada peserta pemilu yang gagal.
Namun, Dinkes DKI Jakarta hingga kini belum mendata terkait kejadian tersebut, termasuk pada Pemilu 2019.
“Pemilu 2024 ini, dengan adanya fasilitas dan layanan kesehatan jiwa yang semakin baik, kami akan mendata peserta pemilu yang gagal dan berobat ke fasilitas kesehatan kami di Provinsi DKI Jakarta,” ujarnya.(Sofian)