Adanya variabel elektabilitas premium itu, menurut Denny, tidak diperlukan kecurangan yang masif, terstruktur dan sistematis untuk menang telak satu putaran.
“Mengapa saya yakin pascaelection ini walaupun begitu banyak protes, politik nasional akan baik-baik saja? Tak akan terjadi kerusuhan model 1998? Ini bisa diprediksi cukup dengan dua indikator. Pertama tingkat kepuasan, approval rating publik kepada Jokowi,” tukasnya.
Sejak bulan Juni 2023 hingga Februari 2024, approval rating Jokowi, kepuasan publik pada Jokowi berkisar antara 75-82 persen.
“Itu karena mayoritas publik puas pada Jokowi,” tandasnya.
Meski begitu walaupun ada kritik disana dan disini, kritik itu tidak akan meluas hingga membuat kegelisahan yang masif model 1998.
“Tapi satu hal yang harus juga kita katakan. Kritik, kesaksian dan protes dari teman- teman intelektual, akademisi, para guru besar, itu berharga untuk direnungkan. Itu semua bagian penting dari civic education. Itu semua menu yang dibutuhkan untuk pematangan demokrasi,” tutur Denny.