IPOL.ID – Sedikitnya 60 orang tewas dan lebih dari 145 orang terluka dalam serangan bersenjata di sebuah gedung konser dekat Moskow, pihak berwenang mengumumkan pada Jumat (22/3) malam, dalam apa yang digambarkan Rusia sebagai “serangan teroris”.
“Mayat-mayat korban tewas sedang diperiksa. Sebelumnya telah diketahui bahwa lebih dari 60 orang tewas akibat serangan teroris tersebut. Sayangnya, jumlah korban bisa saja bertambah,” menurut pernyataan Komite Investigasi Rusia, dilansir Anadolu.
Jumlah korban luka-luka berbeda di berbagai sumber resmi. Kementerian Kesehatan wilayah Moskow menerbitkan daftar 147 orang dengan luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan bahwa ia mengetahui ada 115 orang yang terluka dan Kementerian Darurat Rusia menerbitkan daftar 99 orang yang dirawat di rumah sakit setelah penembakan.
Serangan di Krasnogorsk, pusat administrasi wilayah Moskow, terjadi ketika band musik Picnic sedang tampil di Balai Kota Crocus, menurut informasi awal. Band ini tidak terluka dalam serangan itu, kata lembaga penegak hukum.
Sebuah ledakan dilaporkan terjadi setelah serangan yang menyebabkan kebakaran besar yang kemudian dilokalisir di tempat tersebut.
Kementerian Darurat mengatakan sekitar sepertiga dari bangunan tersebut dilalap api, dengan beberapa helikopter bekerja untuk memadamkan kobaran api.
Nasib para penyerang masih belum diketahui, dengan beberapa laporan mengklaim bahwa mereka berhasil melarikan diri dari tempat kejadian.
Walikota Moskow Sergey Sobyanin mengumumkan bahwa semua acara hiburan di Moskow dibatalkan selama sisa akhir pekan ini.
Komite Investigasi mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan investigasi atas “serangan teroris”, sementara utusan khusus Moskow untuk Ukraina mengatakan bahwa Rusia akan meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova mengatakan kepada para wartawan bahwa Presiden Vladimir Putin mendoakan kesembuhan semua orang dan mengucapkan terima kasih kepada para dokter.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan tidak ada indikasi bahwa Ukraina terlibat dalam serangan mengerikan tersebut.
Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mempertanyakan dasar kesimpulan Washington dan mengatakan bahwa jika AS memiliki informasi yang dapat dipercaya mengenai hal ini, maka informasi tersebut harus segera disampaikan kepada pihak Rusia.
Pihak berwenang Ukraina membantah terlibat dalam penembakan tersebut, dengan Kementerian Luar Negeri mengklaim bahwa serangan itu adalah provokasi terencana untuk memicu histeria anti-Ukraina di masyarakat Rusia dan mendiskreditkan Kyiv di dunia internasional. (far)